Pada awalnya tidak sedikit pemerhati sepakbola mencibir kemampuan Sergio
bahkan mempertanyakan kontrak yang kabarnya bernilai selangit, tetapi
kualitas akhirnya berbicara.
Sergio van Dijk sebuah nama garansi ketajaman lini depan Persib Bandung
musim ini. Didatangkan dari Adelaide United bintang yang sekarang sudah
berpaspor Indonesia ini telah mengemas sepuluh gol dari sepuluh
pertandingan, sebuah catatan yang tentunya sangat mentereng apalagi
mengingat Maung Bandung sudah lama tidak memiliki pemain dengan
ketajaman di atas rata-rata.
Bomber berkepala plontos ini tidak
hanya piawai dalam urusan menggetarkan jala gawang lawan namun dia juga
punya visi bermain yang baik dengan kemampuan akurasi umpan akurat.
Tidak heran selain gol demi gol bisa diciptakan, membuka peluang
sekaligus menyumbang assist pun mampu dihadirkan bagi Persib.
Pada awalnya tidak sedikit pemerhati sepakbola di Bandung mencibir
kemampuan Sergio bahkan mempertanyakan kontrak yang kabarnya bernilai
selangit, tetapi kualitas pada akhirnya berbicara. Kritisi yang datang
dengan lugas dijawab tuntas oleh sang bintang pada laga debutnya dengan
mencetak gol ke gawang Persisam Samarinda pada pertengahan Februari
meski pada saat itu Persib kalah 2-1.
Di pertandingan berikutnya
melawan Mitra Kukar, hasil buruk belum mau beranjak dari Persib karena
giliran Mitra Kukar menghabisi si Pangeran Biru 4-2 namun demikian
kegemilangan Sergio tidak memudar dengan kontribusi satu assist. Sergio
untuk kali pertama beraksi di kandang Persib pada akhir Februari saat
mereka menghantam PSPS Pekanbaru 4-1, pada laga ini Sergio menyumbang
satu gol yang tercipta di babak kedua.
Dengan torehan dua gol dari tiga pertandingan, sempat timbul pertanyaan
menggelitik terkait catatan gol Sergio di A League Australia. Saat
berpetualang di negeri Kanguru, rata-rata Sergio mencetak satu gol dari
dua pertandingan. Akan tetapi pertanyaan ini justru dijawabnya pada laga
sarat gengsi melawan Persija Jakarta, tidak tanggung dua gol bisa
disarangkan, salah satunya melalui sebuah sepakan dari jarak yang sangat
jauh dan hingga jelang pertandingan dua tim kaya raya melawan Arema
Indonesia akhir pekan ini, Sergio tak pernah absen mencatatkan namanya
di papan skor.
Sebelum jatuh ke pelukan Persib, Sergio harus
melalui jalan yang cukup berliku bahkan sang bomber berbagi pengorbanan
demi mewujudkan impiannya bermain di Indonesia. Pemutusan kontrak dengan
Adelaide United membuat Sergio harus rela pemasukannya terpangkas,
namun pengorbanan itu terbayar, bukan hanya menjadi pemain yang paling
ditakuti bek tim-tim Indonesia Super League tetapi dalam tempo singkat
Sergio sukses melakoni debutnya bagi skuat Garuda, sesuai dengan yang
dicita-citakannya selama ini.
Penyerang dengan kualitas istimewa
seperti Sergio jarang beredar di Indonesia. Pergerakan cepat dengan
satu-dua sentuhan untuk kemudian bergerak ke daerah yang kosong
menciptakan sebuah kerjasama apik belum terlalu banyak diperagakan.
Sergio sendiri pada satu kesempatan pernah mengutarakan butuh sedikit
adaptasi karena sepakbola di Indonesia terlalu banyak dribbling dan
berjalan lambat.
Permainan
cepat merambat dari kaki ke kaki yang dahulu begitu melekat pada era
kejayaan Persib pada pertengahan 80-90an ingin diciptakan ulang pelatih
Maung yang juga bagian dari masa kejayaan Persib dahulu, Jajang
Nurjaman. Tak menampik kemampuan Sergio, Jajang menyanjung sang bintang
bahkan membandingkan sang bintang dengan eks idola bobotoh yang sekarang
berkostum Singo Edan Cristian Gonzales.
"Berbicara naluri
mencetak gol Sergio dan El Loco berada di level sama, sama bagusnya
tetapi mereka punya gaya berbeda. Mungkin terkait faktor usia, Sergio
lebih rajin dan mau turun ke bawah untuk membantu pertahanan, mencari,
hingga membagi bola sementara El Loco lebih banyak bermain di area
pertahanan lawan, murni finisher, tempel ketat diperlukan," puji Jajang.
Sebuah
celoteh dari bobotoh sempat terdengar di tribun VIP stadion si Jalak
Harupat ketika Persib menghabisi seteru abadi Persija Jakarta. "Kalau
begini (kontribusinya), harga Sergio van Dijk jadi murah." Sebuah
ungkapan rasa puas, senang dan bangga dari pendukung Maung terhadap
kinerja sang bintang.
Saat dikonfirmasi soal celoteh tersebut,
Sergio dengan rendah hati menjawab, "Lebih baik terlalu murah ketimbang
terlalu mahal, bukan?" Akan menarik untuk disimak dampak apa lagi yang
bisa dihadirkan Sergio di masa depan bagi Persib, sebuah tim kaya raya
yang sudah lama ingin menggelar pesta juara sebagai raja sepakbola di
Indonesia, atau mungkinkah Sergio jawaban Persib untuk memutus rantai
puasa gelar?